Kamis, 01 Januari 2015

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

POPULASI

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga disebut Universe.

Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, Populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya Pasien RSD, Jumlah Perawat, Jumlah Bidan ,dll disebut "Populasi Finit".
Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut "parameter“  yaitu m  untuk nilai rata-rata hitung (mean) dan   σ untuk simpangan baku (standart deviation). 
Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan jelas, termasuk didalamnya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.
Elemen/unsur adalah setiap satuan populasi. Contoh : Kalau dalam populasi terdapat 30 pasien, maka setiap pasien tersebut adalah unsur atau elemen penelitian. Artinya dalam populasi tersebut terdapat 30 elemen penelitian.

SAMPEL

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Sampel yang diambil dari populasi harus "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya. 
Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut "statistik" yaitu   x ̅ untuk harga rata-rata hitung dan  s untuk simpangan baku. 


Alasan perlunya pengambilan sampel  :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.


TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya.

Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu :

1. Probability Sampling (Random Sample)
2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)

PROBABILITY SAMPLING

Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi mempunyai kesempatan yang  sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan sampel yang akan diambil semata-mata atas pertimbangan peneliti dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil sekecil mungkin.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling :
- Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
- Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel,dapat diperkirakan.
- Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai statistik. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya. Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error). Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel terhadap populasinya tidak mungkin diukur.
Pengukuran penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi pada perancangan kuesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengolah data disebut Non Sampling Error.

NON PROBABILITY SAMPLE (SELECTED SAMPLE)

Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random.
Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan.
Cara ini dipergunakan :
1. Bila biaya sangat sedikit
2. Hasilnya diminta segera
3. Tidak memerlukan ketepatan yanq tinggi
        karena hanya sekedar gambaran umum saja.

Daftar Bacaan :

Gasperz, Vincent. 1991. Teknik Penarikan Contoh untuk Penelitian Survei. Bandung : Tarsito.
Cochran, William G. 2005. Teknik Penarikan Sampel. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar