BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Bacterial vaginosis ( BV ) adalah
suatu kondisi patologis dimana terjadi perubahan ekologi vagina oleh karena
pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal dominan pada vagina
digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan bakteri-bakteri
anaerob lainnya.1-3 Penyebab BV pada umumnya belum diketahui secara jelas,
namun BV dapat dihubungkan dengan adanya peningkatan pH vagina dan perubahan
sekret vagina.2,4 Pada penderita BV sekret vagina menjadi berlebih dengan
konsistensi cair, homogen, berwarna putih keabuan, dan berbau amis.1,5,6
Perubahan ini merupakan keluhan yang sangat mengganggu wanita sehingga
membutuhkan pelayanan medis.
Penelitian-penelitian sebelumnya
telah melaporkan angka kejadian BV di beberapa negara, diantaranya Thailand 33
%, Afrika-Amerika 22,7 %, London 21 %, Indonesia 17 %, Jepang 14 %, Swedia 14
%, dan Helsinki 12 % . Beberapa penelitian juga menunjukkan banyaknya penderita
BV yang tidak menunjukkan gejala ( asimtomatis ).1,4,5 Pada tahun 2005 di India
terdapat 31,2 % wanita dengan BV asimtomatis.5 Di Italia 5 % asimtomatis, di
Peru 23 % asimtomatis dan 37 % simtomatis.1 Penelitian di Amerika Serikat
melaporkan 11 % asimtomatis dan 19 % simtomatis. Pada umumnya BV ditemukan pada
wanita usia reproduktif dengan aktifitas seksual yang tinggi dan promiskuitas.
Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim,usia menopause,vaginal douching, sosial
ekonomi rendah, dan wanita hamil juga merupakan faktor resiko terjadinya BV.6-8
Hasil penelitian di Thailand menunjukkan 16 % kasus BV ditemukan pada ibu hamil
dan di USA terdapat 16,3% BV pada ibu hamil.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah penyakit BV itu ?
2. Apa etiologi penyakit BV ?
3.
Berapa lama masa inkubasi dan diagnosis penyakit BV ?
4. Bagaimana cara penularan,pencegahan dan
penanggulangan penyakit BV?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang penyakit BV.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi
penyebab penyakit BV.
3. Untuk menentukan lama masa inkubasi dan
diagnosis penyakit BV.
4. Untuk mengetahui cara penularan,pencegahan
dan penanggulangan penyakit BV.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Bakterial vaginosis adalah kondisi
vagina yang dapat menghasilkan vagina yang bernanah dan hasil dari pertumbuhan
berlebih dari bakteri normal dalam vagina.
Adanya infeksi ini, mencerminkan fakta bahwa ada beberapa jenis bakteri
yang secara alami hidup di daerah vagina dan dapat tumbuh secara berlebihan
(medicinenet.com). Menurut CDC, Bakterial vaginosis (BV)
adalah infeksi vagina yang paling umum pada wanita usia subur. Di Amerika Serikat, BV umumnya terjadi pada
wanita hamil atau wanita yang secara aktif berhubungan seksusal.
BV merupakan penyakit yang hingga
saat ini diagnosis dan penanganannya masih problematik. Kepentingan diagnosis
didasarkan pada pendapat umum bahwa BV merupakan salah satu penyakit menular
seksual (PMS ).9,10 Selain itu, terbukti pula bahwa BV dapat menimbulkan
masalah infeksi traktus genitalis,misalnya infeksi intra amnion yang akan
menyebabkan gangguan atau penyulit selama kehamilan,antara lain kelahiran
prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), infeksi panggul (Pelvic Inflammatory
Dissease/PID) setelah persalinan, bahkan dapat terjadi abortus.
2.2 ETIOLOGI
Bakterial vaginosis
disebabkan oleh ketidakseimbangan flora alami bakteri (bakteri yang biasa
ditemukan dalam vagina wanita). Bakterial vaginosis tidak sama dengan
kandidiasis (infeksi jamur) atau kandidiasis (infeksi jamur) Trichomonas
vaginalis (trikomoniasis) yang tidak
disebabkan oleh bakteri (Nordqvist, 2010).
Bakterial vaginosis
umumnya terjadi karena pengurangan jumlah hidrogen peroksida normal yang
memproduksi lactobacilli dalam vagina. Salah satu penyebab bakterial vaginosis
adalah Organisme Gardnerella vaginitis, namun organisme tersebut bukan
satu-satunya penyebab bakterial vaginosis. Bila beberapa jenis bakteri menjadi
tidak seimbang, seorang wanita dapat mengalami bakterial vaginosis. Meskipun
tidak berbahaya, tetapi kondisi ini dapat mengganggu (Wahyuningsih, 2010).
Secara bersamaan, ada
peningkatan konsentrasi bakteri jenis lain, terutama bakteri anaerob (bakteri
yang bisa tumbuh tanpa oksigen). Akibatnya, diagnosis dan pengobatan tidak
sesederhana seperti mengidentifikasi dan menghilangkan salah satu jenis
bakteri. Penggabungan bakteri menyebabkan infeksi yang tidak diketahui
(medicinenet.com).
2.3 DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosa adanya
penyakit bacterial vaginosis para ahli biasanya mengambil sempel cairan vagina,
kemudian memeriksanya engan mikroskop untuk mendeteksi mikroorganisme yang
terkait dengan vaginosis bakteri, Para ahli juga ,endiagnosa dengan melihat bau
amis,tidak adanya bacteri lactobasilus dan penurunan derajat keasaaman (PH)
pada vagina.
2.4 CARA PENULARAN
Meskipun para ahli belum
yakin bahwa hubungan seksual memiliki peranan penting dalam terjadinya
vaginosis bacteri,namun penyakit ini biasa di tularkan melalui hubungan seksual
atau bergonta ganti pasangan.
2.5 PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
Bacterial vaginosis
dapat dicegah dengan cara :
· Tidak menggunakan bahan kimia (cairan
pembersih) untuk vagina
· Melakukan hubungan seksual hanya dengan
pasangan yang sah
· Menjaga personal hygiene, seperti :
sering mengganti pakaian (celana dalam) agar tidak lembab
Terkadang vaginosis
bacterial tidak memerlukan penanggulangan karena penyakit ini akan sembuh
dengan sendirinya . Hal ini akan terjadi apabila organisme lactobasillus akan
kembali ke level normal dan bakteri jahat dalam vagina menurun.
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes pH vagina merupakan salah satu
tes skrining BV yang dapat dilakukan pada ibu hamil. Adanya faktor resiko pada
ibu hamil diantaranya riwayat prematuritas dan BBLR dalam kaitannya dengan
kejadian BV memberikan peringatan bahwa BV merupakan hal yang perlu mendapatkan
penanganan.
Dengan mempertimbangkan nilai
sensitivitas tes pH vagina yang sangat tinggi dan reliabilitas eksterna yang
sangat baik dalam menapis BV pada ibu hamil maka tes ini dapat dijadikan tes
skrining BV pada ibu hamil. Apabila didapatkan hasil skrining positif maka
pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan tes diagnostik yang lebih akurat. Selain
tes skrining BV, dibutuhkan pula edukasi yang tepat mengenai upaya preventif
terhadap kejadian BV pada ibu hamil sehingga ibu hamil dapat terhindar dari
berbagai faktor resiko BV.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bacterial vaginosis ( BV ) adalah suatu
kondisi patologis dimana terjadi perubahan ekologi vagina oleh karena
pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal dominan pada vagina
digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan bakteri-bakteri
anaerob lainnya.1-3 Penyebab BV pada umumnya belum diketahui secara jelas,
namun BV dapat dihubungkan dengan adanya peningkatan pH vagina dan perubahan
sekret vagina.
Untuk
mendiagnosa adanya penyakit bacterial vaginosis para ahli biasanya mengambil
sempel cairan vagina, kemudian memeriksanya engan mikroskop untuk mendeteksi
mikroorganisme yang terkait dengan vaginosis bakteri. Tes
pH vagina mempunyai nilai sensitivitas tinggi dan reliabilitas yang sangat baik
meskipun spesifisitasnya rendah. Namun demikian, dalam skrining sensitivitas
yang tinggi lebih diperlukan daripada spesifisitas. Oleh karena itu, tes pH
vagina dapat digunakan sebagai alat skrining BV pada ibu hamil.
3.2 SARAN
Diharapkan kepada para wanita, khususnya
ibu-ibu untuk menjaga kebersihan daerah genetalia, guna menjaga keseimbangan ph
dan mencegah terjadinya infeksi pada umumnya dan khususnya terjadinya vaginosis
bacterial.
Untuk tenaga medis diharapkan dapat
memberikan health education secara efektif untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
·
Holmes
KK, Mardh PA, Sparling PF, Lemon SM, Stamm WE, Piot P,et al. Bacterial
vaginosis. Sexuall Transmitted
Diseases. 3rd ed. New York:McGraw Hill,2005:563-86.
·
Keane F,
Ison CA, Noble H, Estcourt C. Bacterial vaginosis. Sex TransmInfect 2006;82
Suppl 4:18.
·
Chaudry
AN, Travers PJ, Yuenger J, Colletta L, Evans P, Zenilman JM, et al. Analysis of
vaginal acetic acid in patients undergoing treatment for bacterial vaginosis. J
Clin Microbiol 2004;42:5170-75.
· Schmid GP. The epidemiology of
bacterial vaginosis. Int J Obstet Gynecol 1999;67:17-20.
·
Bhalla P,
Chawla R, Garg S, Singh MM, Raina U, Bhalla R, et al. Prevalence of bacterial
vaginosis among women in Delhi, India. Indian J Med Res 2007;125:167-72.
·
Centers
for Disease Control and Prevention. Sexually Transmitted
Diseases Treatment Guidelines, 2006.
MMWR 2006: 55 (No. RR-11)
·
Centers
for Disease Control and Prevention. -. Bacterial Vaginosis – CDC Fact Sheet.
Diunduh dari : http://www.cdc.gov/std/bv/stdfact-bacterial-vaginosis.htm (online) Diakses pada 25 April 2011
pukul 19:03
·
Christian
Nordqvist. 2010. What Is Bacterial Vaginosis? What Causes Bacterial Vaginosis?
Diunduh dari : http://www.medicalnewstoday.com/articles/184622.php. diakses pada 25 April 2011 pukul
17:47
·
Wahyuningsih,
Merry. 2010. Bila Bakteri dalam Vagina Berlebih. Diunduh dari : http://health.detik.com/read/2010/06/19/160029/1381904/766/bila-bakteri-dalam-vagina-berlebih?ld991107763 (online). Diakses pada 25 April 2011
pukul 18: 34
Hello everyone, i'm Linda Harry from United State i was diagnosed with Parkinson Disease for over 6 years which made me loose my job and my relationship with my Fiance after he discovered that i was having Parkinson, he departed from me, and i tried all my best to make him stays, but he neglected me until a friend of mine from UK told me Great healer, who will restore my life back with his powerful healing herbal medicine. then he sent me his email address to contact him- drimolaherbalmademedicine@gmail.com. and i quickly contacted him, and he said my condition can be solved, that he will treat the disease immediately only if i can accept trust on him and accept his terms and condition, i Agreed because i was so much in need of help by all means, so i did all he instructed me to do. And surprisingly after two weeks, He sent me a text, that i should hurry up to the hospital for a checkup, which i truly did, i confirm from my doctor that i am now ( PARKINSON NEGATIVE) my eyes filled with tears and joy, crying heavily because truly the disease deprived me of many things from my life, This is a Miracle, dr imoloa also uses his powerful herbal medicine to cure the following diseases: lupus disease, mouth ulcer, mouth cancer, body pain, fever, hepatitis A.B.C., syphilis, diarrhea, HIV/AIDS, Huntington's Disease, back acne, Chronic renal failure, addison disease, Chronic Pain, Crohn's Disease, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Inflammatory Bowel Disease, fungal nail disease, Lyme Disease, Celia disease, Lymphoma, Major Depression, Malignant Melanoma, Mania, Melorheostosis, Meniere's Disease, Mucopolysaccharidosis , Multiple Sclerosis, Muscular Dystrophy, Rheumatoid Arthritis, Alzheimer's Disease, parkison disease, vaginal cancer, epilepsy, Anxiety Disorders, Autoimmune Disease, Back Pain, Back Sprain, Bipolar Disorder, Brain Tumour, Malignant, Bruxism, Bulimia, Cervical Disk Disease, cardiovascular disease, Neoplasms, chronic respiratory disease, mental and behavioural disorder, Cystic Fibrosis, Hypertension, Diabetes, asthma, Inflammatory autoimmune-mediated arthritis. chronic kidney disease, inflammatory joint disease, impotence, feta alcohol spectrum, Dysthymic Disorder, Eczema, tuberculosis, Chronic Fatigue Syndrome, constipation, inflammatory bowel disease, bone cancer, lung cancer. contact him on email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com. and also on whatssap- +2347081986098
BalasHapusI'm here to give my testimony how I was cured from HIV, I contacted my HIV via blade. A friend of my use blade to peel of her finger nails and drop it where she use it, so after she has left i did know what came unto me i looked at my nails, my nails were very long and I took the blade which she just used on her own nails to cut of my finger nails, as i was maintaining my names, i mistakenly injured myself. I did even bother about it, so when I got to the hospital the next week when i was ill the doctor told me that I am HIV positive, i wondered where did i got it from so i remembered how I use my friend blade to cut off my hand so i feel so sad in my heart to the extent that i don’t even know what to do, so one day i was passing through the internet i met a testimony of a lady that all talk about how she was cured by a doctor called DR James so i quickly emailed the doctor and he also replied to me and told me the requirements which i will provide and I do according to his command, he prepare a herbal medicine for me which I took. He message me the following week that i should go for a test which i did to my own surprise i found that i was HIV negative. He also have cured for all kinds of incurable diseases like: Huntington's disease, back acne, chronic kidney failure, Addison's disease, Chronic Disease, Crohn's Disease, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Inflammatory Bowel Disease, Fungal Nail Disease, Paralysis, Celia Disease , Lymphoma, Major Depression, Malignant Melanoma, Mania, Melorheostosis, Meniere's Disease, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Muscle Dystrophy, Rheumatoid Arthritis, Alzheimer Disease and so many. Thanks to him once more the great doctor that cured me DR,James. so you can also email him via drjamesherbalmix@gmail.com or what'sapp him on +2348152855846
BalasHapus