Senin, 15 Oktober 2012

BACTERIAL VAGINOSIS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

              Bacterial vaginosis ( BV ) adalah suatu kondisi patologis dimana terjadi perubahan ekologi vagina oleh karena pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal dominan pada vagina digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan bakteri-bakteri anaerob lainnya.1-3 Penyebab BV pada umumnya belum diketahui secara jelas, namun BV dapat dihubungkan dengan adanya peningkatan pH vagina dan perubahan sekret vagina.2,4 Pada penderita BV sekret vagina menjadi berlebih dengan konsistensi cair, homogen, berwarna putih keabuan, dan berbau amis.1,5,6 Perubahan ini merupakan keluhan yang sangat mengganggu wanita sehingga membutuhkan pelayanan medis.
 
              Penelitian-penelitian sebelumnya telah melaporkan angka kejadian BV di beberapa negara, diantaranya Thailand 33 %, Afrika-Amerika 22,7 %, London 21 %, Indonesia 17 %, Jepang 14 %, Swedia 14 %, dan Helsinki 12 % . Beberapa penelitian juga menunjukkan banyaknya penderita BV yang tidak menunjukkan gejala ( asimtomatis ).1,4,5 Pada tahun 2005 di India terdapat 31,2 % wanita dengan BV asimtomatis.5 Di Italia 5 % asimtomatis, di Peru 23 % asimtomatis dan 37 % simtomatis.1 Penelitian di Amerika Serikat melaporkan 11 % asimtomatis dan 19 % simtomatis. Pada umumnya BV ditemukan pada wanita usia reproduktif dengan aktifitas seksual yang tinggi dan promiskuitas. Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim,usia menopause,vaginal douching, sosial ekonomi rendah, dan wanita hamil juga merupakan faktor resiko terjadinya BV.6-8 Hasil penelitian di Thailand menunjukkan 16 % kasus BV ditemukan pada ibu hamil dan di USA terdapat 16,3% BV pada ibu hamil.

1.2   RUMUSAN MASALAH

1.      Apakah penyakit BV itu ?
2.      Apa etiologi penyakit BV ?
3.      Berapa lama masa inkubasi dan diagnosis penyakit BV ?
4.      Bagaimana cara penularan,pencegahan dan penanggulangan penyakit BV?

1.3  TUJUAN

1.      Untuk mengetahui tentang penyakit BV.
2.      Untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab penyakit BV.
3.      Untuk menentukan lama masa inkubasi dan diagnosis penyakit BV.
4.      Untuk mengetahui cara penularan,pencegahan dan penanggulangan penyakit BV.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN

            Bakterial vaginosis adalah kondisi vagina yang dapat menghasilkan vagina yang bernanah dan hasil dari pertumbuhan berlebih dari bakteri normal dalam vagina.  Adanya infeksi ini, mencerminkan fakta bahwa ada beberapa jenis bakteri yang secara alami hidup di daerah vagina dan dapat tumbuh secara berlebihan (medicinenet.com). Menurut CDC, Bakterial vaginosis  (BV)  adalah infeksi vagina yang paling umum pada wanita usia subur. Di  Amerika Serikat, BV umumnya terjadi pada wanita hamil atau wanita yang secara aktif berhubungan seksusal.
           
            BV merupakan penyakit yang hingga saat ini diagnosis dan penanganannya masih problematik. Kepentingan diagnosis didasarkan pada pendapat umum bahwa BV merupakan salah satu penyakit menular seksual (PMS ).9,10 Selain itu, terbukti pula bahwa BV dapat menimbulkan masalah infeksi traktus genitalis,misalnya infeksi intra amnion yang akan menyebabkan gangguan atau penyulit selama kehamilan,antara lain kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), infeksi panggul (Pelvic Inflammatory Dissease/PID) setelah persalinan, bahkan dapat terjadi abortus.

2.2  ETIOLOGI

Bakterial vaginosis disebabkan oleh ketidakseimbangan flora alami bakteri (bakteri yang biasa ditemukan dalam vagina wanita). Bakterial vaginosis tidak sama dengan kandidiasis (infeksi jamur) atau kandidiasis (infeksi jamur) Trichomonas vaginalis (trikomoniasis)  yang  tidak  disebabkan oleh bakteri (Nordqvist, 2010).

Bakterial vaginosis umumnya terjadi karena pengurangan jumlah hidrogen peroksida normal yang memproduksi lactobacilli dalam vagina. Salah satu penyebab bakterial vaginosis adalah Organisme Gardnerella vaginitis, namun organisme tersebut bukan satu-satunya penyebab bakterial vaginosis. Bila beberapa jenis bakteri menjadi tidak seimbang, seorang wanita dapat mengalami bakterial vaginosis. Meskipun tidak berbahaya, tetapi kondisi ini dapat mengganggu (Wahyuningsih, 2010).

Secara bersamaan, ada peningkatan konsentrasi bakteri jenis lain, terutama bakteri anaerob (bakteri yang bisa tumbuh tanpa oksigen). Akibatnya, diagnosis dan pengobatan tidak sesederhana seperti mengidentifikasi dan menghilangkan salah satu jenis bakteri. Penggabungan bakteri menyebabkan infeksi yang tidak diketahui (medicinenet.com).

2.3 DIAGNOSIS
  Untuk mendiagnosa adanya penyakit bacterial vaginosis para ahli biasanya mengambil sempel cairan vagina, kemudian memeriksanya engan mikroskop untuk mendeteksi mikroorganisme yang terkait dengan vaginosis bakteri, Para ahli juga ,endiagnosa dengan melihat bau amis,tidak adanya bacteri lactobasilus dan penurunan derajat keasaaman (PH) pada vagina.

2.4  CARA PENULARAN 
    Meskipun para ahli belum yakin bahwa hubungan seksual memiliki peranan penting dalam terjadinya vaginosis bacteri,namun penyakit ini biasa di tularkan melalui hubungan seksual atau bergonta ganti pasangan.

2.5  PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

Bacterial vaginosis dapat dicegah dengan cara :
·   Tidak menggunakan bahan kimia (cairan pembersih) untuk vagina
·   Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sah
·   Menjaga personal hygiene, seperti : sering mengganti pakaian (celana dalam) agar tidak lembab

Terkadang vaginosis bacterial tidak memerlukan penanggulangan karena penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya . Hal ini akan terjadi apabila organisme lactobasillus akan kembali ke level normal dan bakteri jahat dalam vagina menurun.

2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG

              Tes pH vagina merupakan salah satu tes skrining BV yang dapat dilakukan pada ibu hamil. Adanya faktor resiko pada ibu hamil diantaranya riwayat prematuritas dan BBLR dalam kaitannya dengan kejadian BV memberikan peringatan bahwa BV merupakan hal yang perlu mendapatkan penanganan.
            Dengan mempertimbangkan nilai sensitivitas tes pH vagina yang sangat tinggi dan reliabilitas eksterna yang sangat baik dalam menapis BV pada ibu hamil maka tes ini dapat dijadikan tes skrining BV pada ibu hamil. Apabila didapatkan hasil skrining positif maka pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan tes diagnostik yang lebih akurat. Selain tes skrining BV, dibutuhkan pula edukasi yang tepat mengenai upaya preventif terhadap kejadian BV pada ibu hamil sehingga ibu hamil dapat terhindar dari berbagai faktor resiko BV.

BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
         Bacterial vaginosis ( BV ) adalah suatu kondisi patologis dimana terjadi perubahan ekologi vagina oleh karena pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal dominan pada vagina digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan bakteri-bakteri anaerob lainnya.1-3 Penyebab BV pada umumnya belum diketahui secara jelas, namun BV dapat dihubungkan dengan adanya peningkatan pH vagina dan perubahan sekret vagina.
Untuk mendiagnosa adanya penyakit bacterial vaginosis para ahli biasanya mengambil sempel cairan vagina, kemudian memeriksanya engan mikroskop untuk mendeteksi mikroorganisme yang terkait dengan vaginosis bakteri. Tes pH vagina mempunyai nilai sensitivitas tinggi dan reliabilitas yang sangat baik meskipun spesifisitasnya rendah. Namun demikian, dalam skrining sensitivitas yang tinggi lebih diperlukan daripada spesifisitas. Oleh karena itu, tes pH vagina dapat digunakan sebagai alat skrining BV pada ibu hamil.


3.2  SARAN

        Diharapkan kepada para wanita, khususnya ibu-ibu untuk menjaga kebersihan daerah genetalia, guna menjaga keseimbangan ph dan mencegah terjadinya infeksi pada umumnya dan khususnya terjadinya vaginosis bacterial.
Untuk tenaga medis diharapkan dapat memberikan health education secara efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.




DAFTAR PUSTAKA

·         Holmes KK, Mardh PA, Sparling PF, Lemon SM, Stamm WE, Piot P,et al. Bacterial vaginosis. Sexuall    Transmitted Diseases. 3rd ed. New York:McGraw Hill,2005:563-86.
·         Keane F, Ison CA, Noble H, Estcourt C. Bacterial vaginosis. Sex TransmInfect 2006;82 Suppl 4:18.
·         Chaudry AN, Travers PJ, Yuenger J, Colletta L, Evans P, Zenilman JM, et al. Analysis of vaginal acetic acid in patients undergoing treatment for bacterial vaginosis. J Clin Microbiol 2004;42:5170-75.
·       Schmid GP. The epidemiology of bacterial vaginosis. Int J Obstet Gynecol 1999;67:17-20.
·         Bhalla P, Chawla R, Garg S, Singh MM, Raina U, Bhalla R, et al. Prevalence of bacterial vaginosis among women in Delhi, India. Indian J Med Res 2007;125:167-72.
·         Centers for Disease Control and Prevention.  Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines, 2006.  MMWR 2006: 55 (No. RR-11)
·         Centers for Disease Control and Prevention. -. Bacterial Vaginosis – CDC Fact Sheet. Diunduh dari : http://www.cdc.gov/std/bv/stdfact-bacterial-vaginosis.htm (online) Diakses pada 25 April 2011 pukul 19:03
·         Christian Nordqvist. 2010. What Is Bacterial Vaginosis? What Causes Bacterial Vaginosis? Diunduh dari : http://www.medicalnewstoday.com/articles/184622.php. diakses pada 25 April 2011 pukul 17:47
·         Wahyuningsih, Merry. 2010. Bila Bakteri dalam Vagina Berlebih. Diunduh dari : http://health.detik.com/read/2010/06/19/160029/1381904/766/bila-bakteri-dalam-vagina-berlebih?ld991107763 (online). Diakses pada 25 April 2011 pukul 18: 34

2 komentar:

  1. Hello everyone, i'm Linda Harry from United State i was diagnosed with Parkinson Disease  for over 6 years which made me loose my job and my relationship with my Fiance after he discovered that i was having Parkinson, he departed from me, and i tried all my best to make him stays, but he neglected me until a friend of mine  from UK told me Great healer, who will restore my life back with his powerful healing herbal medicine. then he  sent me his email address to contact him- drimolaherbalmademedicine@gmail.com. and i quickly contacted him, and he said my condition can be solved, that he will treat the disease immediately only if i can accept trust on him and accept his terms and condition, i Agreed because i was so much in need of help by all means, so i did all he instructed me to do. And surprisingly after two weeks, He sent me a text, that i should hurry up to the hospital for a checkup, which i truly did, i confirm from my doctor that i am now ( PARKINSON NEGATIVE) my eyes filled with tears and joy, crying heavily because truly the disease deprived me of many things from my life, This is a Miracle, dr imoloa also uses his powerful herbal medicine to cure the following diseases:  lupus disease,  mouth ulcer,  mouth cancer, body pain, fever, hepatitis A.B.C.,   syphilis,  diarrhea,  HIV/AIDS,  Huntington's Disease,   back acne,  Chronic renal failure,   addison disease,  Chronic Pain,   Crohn's Disease,   Cystic Fibrosis,  Fibromyalgia,   Inflammatory Bowel Disease,  fungal nail disease, Lyme Disease, Celia disease, Lymphoma, Major Depression,  Malignant Melanoma,   Mania,  Melorheostosis,   Meniere's Disease,  Mucopolysaccharidosis , Multiple Sclerosis,  Muscular Dystrophy,  Rheumatoid Arthritis, Alzheimer's Disease, parkison disease, vaginal cancer, epilepsy,  Anxiety Disorders, Autoimmune Disease,   Back Pain,  Back Sprain,   Bipolar Disorder,  Brain Tumour,  Malignant,   Bruxism, Bulimia,  Cervical Disk Disease, cardiovascular disease, Neoplasms, chronic respiratory disease,  mental and behavioural disorder,     Cystic Fibrosis,   Hypertension, Diabetes, asthma,  Inflammatory autoimmune-mediated arthritis.  chronic kidney disease, inflammatory joint disease,  impotence,  feta alcohol spectrum,  Dysthymic Disorder,   Eczema, tuberculosis,  Chronic Fatigue Syndrome, constipation, inflammatory bowel disease, bone cancer, lung cancer. contact him on email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com. and also on whatssap- +2347081986098

    BalasHapus
  2. I'm here to give my testimony how I was cured from HIV, I contacted my HIV via blade. A friend of my use blade to peel of her finger nails and drop it where she use it, so after she has left i did know what came unto me i looked at my nails, my nails were very long and I took the blade which she just used on her own nails to cut of my finger nails, as i was maintaining my names, i mistakenly injured myself. I did even bother about it, so when I got to the hospital the next week when i was ill the doctor told me that I am HIV positive, i wondered where did i got it from so i remembered how I use my friend blade to cut off my hand so i feel so sad in my heart to the extent that i don’t even know what to do, so one day i was passing through the internet i met a testimony of a lady that all talk about how she was cured by a doctor called DR James so i quickly emailed the doctor and he also replied to me and told me the requirements which i will provide and I do according to his command, he prepare a herbal medicine for me which I took. He message me the following week that i should go for a test which i did to my own surprise i found that i was HIV negative. He also have cured for all kinds of incurable diseases like: Huntington's disease, back acne, chronic kidney failure, Addison's disease, Chronic Disease, Crohn's Disease, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Inflammatory Bowel Disease, Fungal Nail Disease, Paralysis, Celia Disease , Lymphoma, Major Depression, Malignant Melanoma, Mania, Melorheostosis, Meniere's Disease, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Muscle Dystrophy, Rheumatoid Arthritis, Alzheimer Disease and so many. Thanks to him once more the great doctor that cured me DR,James.  so you can also email him via drjamesherbalmix@gmail.com or what'sapp him on +2348152855846

    BalasHapus