BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004)
Menstruasi
adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi
antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan
terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium
memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung
jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus
menstruasi (Greenspan, 1998).
1.2 Kelainan Menstruasi
Kelainan
haid (menstruasi) adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi
siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak biasa yang
lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya siklus
menstruasi tertentu.
Kelainan
haid sering menimbulkan kecemasan pada wanita karena kehawatiran akan
pengaruh kelainan haid terhadap kesuburan dan kesehatan wanita pada
umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah peluruhan dinding uterus (endometrium) pada setiap bulan secara periodik. Menstruasi
biasanya terjadi selama 2-7 hari dengan rata-rata durasi menstruasi + 4
hari. Saat menstruasi dapat kehilangan darah sekitar 10-80 cc darah
dengan rata-rata 35 cc. Siklus yang normal berlangsung 24-35 hari .
Haid
pertama kali disebut menarche. Menarche diawali dengan gejala pubertas
lainnya seperti pertumbuhan payudara (telarche), tumbuh rambut
kemaluan (puberche) dan tumbuh rambut ketiak. Menarche diikuti oleh
siklus yang panjang sekitar 5-7 tahun, lalu regularitas siklus haid
meningkat sehingga siklus haid memendek untuk mencapai masa siklus yang
tetap. Perubahan irreguler menjadi reguler ini berhubungan dengan
terjadinya pematangan poros Hipotalamus – Hipofise – Ovarium.
Kemudian,
saat wanita mulai memasuki masa menopause, irreguleritas siklus
terjadi kembali karena mulai didominasi siklus-siklus yang anovulatoir.
Menstruasi terbagi dalam empat stadium yaitu :- Stadium Menstruasi atau Deskuamasi. Pada stadium ini, endometrium luruh dari dinding rahim disertai dengan perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tertinggal yaitu stratum basale.
- Stadium Post Menstruum atau Regenerasi. Pada stadium regenerasi, endometrium mulai menebal. Luka peluruhan ditutup oleh selaput lendir baru yang terbentuk dari sel epitel kelenjar-kelenjar endometrium. Pada saat ini tebal endometrium ± 0,5 mm. Stadium ini sudah mulai saat stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.
- Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi. Pada stadium proliferasi, endometrium tumbuh menjadi cepat menjadi tebal ±3,5 mm. Kelenjar endometrium tumbuh lebih cepat hingga berkelok-kelok. Stadium proliferasi berlangsung pada hari ke 5-14 dari hari haid pertama.
- Stadium praementruum atau stadium sekresi. Pada stadium sekresi, tebal endometrium kira-kira tetap tetapi bentuk kelenjar menjadi berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah terjadi penimbunan glikogen dan kapur untuk makanan telur. Stadium sekresi ini berlangsung pada hari ke 14-28 dari haid hari pertama.
2.1 Kelainan Menstruasi dan Komplikasi
Kelainan
haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-hormon yang
mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
Banyaknya perdarahan ditentukan oleh lebarnya pembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.
I. Kelainan Panjang SiklusBanyaknya perdarahan ditentukan oleh lebarnya pembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.
I.1. Amenorrhea (tidak ada periode haid)
a. Definisi
Amenorrhea
bukan merupakan penyakit namun merupakan gejala. Amenorrhe dapat
terjadi pada menopouse, sebelum pubertas, dalam kehamilan dan dalam masa
laktasi. Bila tidak menyusukan, haid datang ± 3
bulan post partum namun bila menyusukan, haid datang pada bulan ke-66.
Amenorrhea dapat dibagi menjadi amenorrhea primer dan sekunder.
Amenorrhe primer berarti seorang perempuan belum mengalami haid setelah
usia 16 tahun7 tetapi telah terdapat tanda-tanda seks sekunder atau
tidak terjadi haid sampai 14 tahun tanpa adanya tanda-tanda seks
sekunder. Amenorrhea biasanya terjadi pada gadis
dengan underweight atau pada aktivitas berat dimana cadangan lemak
mempengaruhi untuk memacu pelepasan hormon. Amenorrhea sekunder berarti
telah terjadi haid, tetapi haid terhenti untuk masa tiga siklus atau
lebih dari enam bulan.
b. Etiologi
Amenorrhea dapat terjadi akibat gangguan pada komponen yang berperan pada proses haid.
c. Pengelolaan & prognosa
Pengelolaan
pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila penyebab adalah
kelainan genetik, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa
penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon, namun fertilitas belum
tentu dapat dipertahankan.
d. Komplikasi
Komplikasi
yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas. Komplikasi
lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat
menggangu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya
amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi hormon seperti osteoporosis.
e. Langkah-langkah diagnosa bila ditemukan amenorrhea
Yang
harus dilakukan adalah lakukan pemeriksaan TSH karena pada keadaan
hipotroid terjadi penurunan dopamin sehingga merangsang pelepasan TRH.
TRH merangsang hipofise anterior untuk menghasilkan prolaktin dimana
prolaktin akan menghambat pelepasan GnRH. Namun pada satu waktu, saat
hipofise anterior terangsang secara kronik, hipofise anterior dapat
membesar sehingga meningkatkan sekresi GnRH dan menyebabkan terjadinya
pematangan folikel yang terburu-buru sehingga terjadi kegagalan ovarium
prematur. Sehingga harus diwaspadai bila terjadi suatu tanda-tanda
hipotiroid, amenorrhea dan galaktorrhea.
Saat
dilakukan latihan berlebih, dibutuhkan kalori yang banyak sehingga
cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan hormon
steroid seksual (estrogen & progesteron) tidak tercukupi. Pada
keadaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk
mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan
progeteron yang memicu terjadinya amenorrhea. Pada keadaan latihan
berlebih banyak dihasilkan endorpin yang merupakan derifat morfin.
Endorpin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan progesteron
menurun. Pada keadaan stress berlebih, corticotropin releasing hormon
dilepaskan, pada peningkatan CRH, terjadi peningkatan opoid yang dapat
menekan pemebentukan GnRH.
I.2 Oligomenorrheaa. Definisi
Oligomenorrhea
disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea
terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang.
b. Etiologi
Oligomenorrhea
biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan
kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan
menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih.
Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal.
c. GejalaOligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal.
Gejala
oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari
35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa
wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen
yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis
dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar
untuk mengalami kanker uterus.
d. Pengobatan
Pengobatan
oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan
anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak
memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan
gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea.
Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki
ketidakseimbangan hormonal.
e. Komplikasi
Komplikasi
yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress
emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan
haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenorrhea mengarah pada
infertilitas atau tanda dari keganasan.
1.3 Polimenorrheaa. Definisi
Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari
b. Etiologi
Bila
siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek
atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling
sering dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih
pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan
hal ini menyebabkan infertilitas.
c. Terapi
Keadaan
ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium
proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat
diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.
I.4. Metrorrhagia
Metrorrhagia
adalah perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid
namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun
berupa bercak. Metrorrhagia dapat disebabkan oleh kehamilan seperti
abortus ataupun kehamilan ektopik dan dapat juga disebabkan oleh faktor
luar kehamilan seperti ovulasi, polip endometrium dan karsinoma
serviks. Akhir-akhir ini, estrogen eksogen menjadi penyebab tersering
metrorrhagia. Terapi yang diberikan tergantung etiologi.
II. Kelainan Jumlah Darah HaidII.1 Menorrhagia
a. Definisi
Menorrhagia adalah pengeluaran darah haid yang terlalu banyak dan biasanya disertai dengan pada siklus yang teratur.
b. Etiologi
Etiologi menorrhagia dikelompokan dalam 4 kategori yaitu,
i. Gangguan pembekuan,
ii. disfunctional uterine bleeding (DUB),
iii. Gangguan pada organ dalam pelvis
iv. Gangguan medis lainnya
c. Terapii. Gangguan pembekuan,
ii. disfunctional uterine bleeding (DUB),
iii. Gangguan pada organ dalam pelvis
iv. Gangguan medis lainnya
Terapi
menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki
anak, ukuran uterus keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip.
Spektrum pengobatannya sangat luas mulai dari pengawasan sederhana,
terapi hormon, operasi invasif minimal seperti pengangkatan dinding
endometrium (endomiometrial resection atau EMR), polip (polipektomi),
atau fibroid (miomektomi) dan histerektomi (pada kasus yang refrakter).Dapat
juga digunakan herbal yarrow, nettle’s purse, agrimony, ramuan cina,
ladies mantle, vervain dan raspbery merah yang diperkirakan dapat
memperkuat uterus. Vitex juga dianjurkan untuk mengobati menorrhea dan
sindrom pre-mentrual. Dianjurkan juga pemberian suplemen besi untuk
mengganti besi yang hilang melalui perdarahan. Vitamin yang diberikan
adalah vitamin A karena wanita dengan lehilangan darah hebat biasanya
mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan untuk
pembekuan darah. Vitamin C, zinc dan bioflavinoids dibutuhkan untuk
memperkuat vena dan kapiler.
d. Prognosis
Prognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.
II.2. Hipomenorrhea (kriptomenorrhea)
Hipomenorrhea
adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit
(<30cc), kadang-kadang hanya berupa spotting. Dapat disebabkan oleh
stenosis pada himen, servik atau uterus. Pasien dengan obat kontrasepsi
kadang memberikan keluhan ini. Hal ini juga dapat terjadi pada
hipoplasia uteri dimana jaringan endometrium sedikit.
II.2.3. Dismenorrheaa. Definisi
Dismenorrhea
adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorrhea terdiri dari gejala yang
kompleks berupa kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau
kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis
seperti kelemahan umum.
b. Klasifikasi
Dismenorrhea primer (idiopatik)
Dismenorrhea
primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak menarche dan tidak
ditemukan kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus, endotelin,
prostaglandin, vasopressin dan kerusakan saraf perifer.
Dismenorrhea sekunder
Dismenorrhea
sekunder biasanya terjadi kemudian setelah menarche. Biasanya
disebabkan hal lain. Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap haid
namun berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama siklus.
c. Terapi
Dismenorrhea
primer biasanya diobati oleh NSAID seperti ibuprofen dan naproxen yang
dapat mengurangi nyeri pada 64% penderita dissmenorrhea primer. Pil
kontrasepsi menghilangkan nyeri dan gejala lainnya pada 90% penderita
dengan menekan ovulasi dan jumlah perdarahan. Terapi ini membutuhkan
waktu 3 siklus untuk menghilangkan gejala. Kompres panas juga dapat
mengurangi nyeri.
BAB III
KESIMPULAN
Menstruasi
adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi
antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan
terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium
memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung
jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus
menstruasi (Greenspan, 1998)
Kelainan
haid (menstruasi) adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi
siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak biasa yang
lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya siklus
menstruasi tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar